met baca..
Takdir ( hanya sebuah cerita )
Aku seorang wanita dewasa. Aku mempunyai pekerjaan yang mapan selama ini aku mampu memenuhi kebutuhanku, lebih dari cukup. Satu yang masih menjadi ganjalan bagiku, disaat usiaku sudah mencapai 27 tahun kini, aku masih menemukan kesendirian. Aku belum diberikan jodoh oleh Tuhan.
Hal itu sampai terbawa dalam mimpiku karena aku selalu memikirkannya. Dalam suatu mimpiku aku ditemui oleh seorang lelaki tua yang mengatakan padaku bahwa jodohku ada di kaki sebuah gunung. Karena penasaran, akupun mencarinya, mencari pemuda bernama Slamet (huehehehe.....lucuuu yah namanya) seperti kata lelaki dalam mimpiku. Di kaki gunung itu aku tahu Slamet adalah seorang pemuda kampung yang tidak punya pekerjaan alias nganggur. Aku terkejut! Tidak mungkin dia jodohku. Dengan uang yang aku punyaipun aku menyuruh 2 orang laki-laki untuk menghabisinya.
Selanjutnya akupun kembali ke kota tanpa peduli apa yang terjadi selanjutnya. Pokoknya si Slamet musti dienyahkan!
(wihhh kejam bangetttt....biarinlah namanya juga cerita).
Selama 5 tahun berikutnya aku masih belum dikaruniai seorang lelaki untuk pasangan hidupku. Hingga pada suatu hari ketika aku sedang melakukan perjalanan tiba-tiba mobilku mogok. Betapa malangnya nasibku karena tempat ini jauh dari peradaban. Untunglah ada seorang laki-laki yang menolongku. Dia begitu cekatan. Kamipun berkenalan dan berlanjut sampai rasa cintapun muncul diantara kami.
Dia adalah seorang pemilik bengkel yang lumayan sukses. Kamipun merencanakan sebuah hari untuk pernikahan kami. Akhirnya aku temukan jodohku, kataku dalam hati. Tanpa sengaja, suatu sore aku menanyakan bagaimana dia bisa mendirikan bengkel yang begitu sukses. Diapun mulai bercerita. Dia mendapatkan ilmu montir ketika dia dalam LP. Appaaaa??? Aku terkejut. Calon suamiku seorang mantan narapidana? Lalu kutanyakan padanya bagaimana ia bisa spt itu. Iapun menjelaskan bahwa dia pernah membunuh 2 orang sekaligus dalam suatu perkelahian . Dia menceritakan dengan detail semua kejadian 5 tahun lalu itu. Aku semakin terkejut karena dia adalah si Slamet... orang yang pernah hampir aku bunuh. Akupun lalu menangis dan mengakui segala perbuatanku. Alangkah bahagianya aku karena Slamet tidak marah dan dia semakin sayang padaku atas kejujuranku.
Malamnyapun aku bermimpi ditemui oleh lelaki tua yang datang 5 tahun lalu. Dia berbisik padaku bahwa sesungguhnya setiap bayi laki-laki dan perempuan telah diikatkan benang emas di kakinya dan tidak ada sesuatupun di dunia yang dapat memutuskannya. Aku terjaga dari mimpiku. Akupun sadar bahwa semuanya tidak bisa diukur dari rupa dan harta. Tuhan telah menciptakan pasangan untukku dan tidak mungkin aku ingkari.
T A M A T.